Jerih payah melakoni komoditi produk UMKM komoditi yang langka di lakoni para pengrajin karena pengerjaan nya sangat rumit dan membutuhkan keahlian khusus selama beberapa tahun membuahkan hasil, di kutif dari media detik Asep Ali Imron (48) sukses meraup cuan dari batok kelapa. Dia berhasil menyulap batok kelapa menjadi berbagai kerajinan yang bernilai Rupiah.
Asep yang merupakan pemilik dari Saung Kalapa mengungkapkan tak sengaja menekuni kerajinan dari batok kelapa. Kala itu dia mencoba menawarkan dan memaerkan produk di gerai UMKM ikut pameran Bersama Kadin, Pemda dan menawarkan produk yang dibuatnya kepada temanya di Swiss.
Temannya itu kemudian memesan sampel berupa tempat lilin. Gayung bersambut ternyata kerajinan batok kelapa yang dibuatnya diminati banyak orang.
"Alhamdulillah dari iseng buat kerajinan batok kelapa ternyata banyak yang minat. Tetapi mayoritas peminatnya dari luar daerah bahkan luar negeri," kata Asep, Minggu (30/10/2022).
Ali memulai bisnis kerajinan batok kelapa sejak awal tahun 2020 saat pertama pandemi Covid-19 berlangsung. Namun saat itu peminatnya baru di daerah. "Awal mula jual ke daerah Eropa di Swiss dan Jerman," ucapnya.
Cara Buat Kerajinan Batok Kelapa
Untuk membuat kerajinan batok kelapa yang bagus harus menggunakan kelapa yang berukuran besar.
"Proses pembuatan kerajinan kelapa membutuhkan waktu dua hari. Hari pertama
kelapa dipotong isi kelapanya diambil kemudian proses penjemuran selama seharian," katanya.
Untuk hari kedua psoses hampelas dengan tiga tahap, menghilangkan bulu, bagian tekttur kasar dan hamplas penghalusan tekstur kelapa.
"Terakhir memakai natural oil supaya tekstur mengkilat dan alami," ucapnya.
Kemudian ada proses pengukiran. Dalam satu kali bikin sehari bisa menghasilkan 3 sampai 10 kerajinan. "Jumlahnya bisa lebih banyak jika motif yang dipesan tidak terlalu rumit," katanya.
Ia mengatakan sekali pengiriman ke Eropa hanya sebanyak 200 sampai 500 pcs. "Jumlah itu tergantung pesanan, meskipun sedikit pesanan selalu ada tiap hari," ucapnya.
Untuk penjualan kerajinan batok kelapa melalui market place. Selain keluar negeri, peminat kerajinan batok kelap diminati luar Jawa, seperti Sumatera, Medan, Kalimantan, Bangka Belitung, dan daerah luar Jawa lainnya.
Kerajinan batok kelapa lainnya yang dijual di antaranya cangkir, sumpit, asbak dan sendok. Untuk harga sendok Rp 10 ribu, sumpit Rp 100 ribu, teko Rp 100 ribu, cangkir Rp 20 ribu, mangkok Rp 20 ribu dan hiasan lampu Rp 100 ribu.
Ia mengatakan dalam sebulan omset yang didapatkan mencapai Rp 50 juta. "Alhamdulillah nggak nyangka aja bisnis kecil ini bakalan diminati," katanya.
Baca artikel detikjabar, "Kerajinan Batok Kelapa Asal Pangandaran Ini Sukses Tembus Eropa" selengkapnya
Di sadur di tambah dari https://detik.com